JAKARTA (ANTARA) - Perkumpulan Pusat Logistik Berikat Indonesia (PPLBI) mendukung industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional sebagai salah satu industri strategis andalan pemerintah.
Ketua Umum PPLBI Ety Puspitasari menjelaskan, saat ini PLB sudah sesuai dengan salah satu tujuannya yaitu untuk mendekatkan bahan baku industri termasuk industri kecil dan menengah (IKM) dan mendekatkan proses ekspor.
Bagi tekstil dan produk tekstil (TPT), PLB juga berperan dalam mendekatkan bahan baku industri dan mendorong terjadinya efisiensi.
“PLB yang menjadi anggota PPLBI mendukung efisiensi dan efektifitas produsen di Indonesia. Terkait dengan industri TPT dalam negeri, kebanyakan barang yang masuk PLB adalah bahan baku industri dan bukan barang jadi siap jual ke pasar domestik. Selain itu, jumlah importasi TPT yang melalui PLB juga masih sangat kecil, sekitar 2,7 % dari total importasi yang terkait TPT,” ujar Ety dalam keterangan pers, Selasa (30/7).
Dari total 48 anggota PPLBI dan keseluruhan PLB operator saat ini kebanyakan PLB masuk klasifikasi PLB industri besar dan hanya satu PLB barang jadi untuk kebutuhan industri minuman beralkohol.
Sedangkan untuk PLB industri e-commerce yang terdaftar sebagai PLB operator baru satu perusahaan dan belum melakukan transaksi importasi karena masih harus melakukan proses sinkronisasi dengan sistem Bea dan Cukai.
Baca Juga: Tiga emiten tekstil tunjukkan ekuitas negatif, simak pendapat analis
Sehingga menurut Ety tidak benar mengenai isu banjir produk jadi tekstil (peningkatan impor TPT) yang ada saat ini disebabkan Pusat Logistik Berikat (PLB).