Dalam era industri modern yang serba cepat, efisiensi rantai pasok dan ketepatan distribusi menjadi faktor krusial bagi daya saing industri nasional. Setiap keterlambatan pengiriman bahan baku atau hambatan kepabeanan dapat berdampak besar terhadap kelancaran produksi dan kinerja bisnis. Di tengah tantangan tersebut, kehadiran Pusat Logistik Berikat (PLB) memberikan solusi nyata yang mampu menjembatani kebutuhan industri akan sistem logistik yang efisien, terintegrasi, dan transparan.
Sebagai bagian dari Linc, PT Taruna Bina Sarana (TBS) memainkan peran penting dalam ekosistem logistik nasional melalui pengelolaan fasilitas PLB yang berlokasi strategis di Cilegon, Banten. Dengan fokus pada layanan penyimpanan dan distribusi bahan kimia cair serta produk-produk industri strategis, TBS mendukung berbagai sektor industri agar dapat beroperasi dengan lancar, efisien, dan patuh terhadap regulasi kepabeanan.
Sebelum hadirnya fasilitas PLB seperti milik TBS, pelaku industri menghadapi berbagai kendala logistik yang menghambat produktivitas. Barang impor yang dibutuhkan untuk proses produksi kerap tertahan lama di pelabuhan akibat proses kepabeanan yang kompleks. Akibatnya, biaya demurrage dan storage meningkat, sementara pasokan bahan baku menjadi tidak menentu. Kondisi ini bukan hanya memperlambat jalannya produksi, tetapi juga menggerus daya saing perusahaan dalam memenuhi permintaan pasar.
Kini, dengan adanya PLB TBS, tantangan tersebut dapat diatasi secara signifikan. Barang impor dapat langsung dipindahkan dari pelabuhan menuju fasilitas PLB tanpa harus menunggu proses administrasi panjang. Sistem pelaporan dan pengawasan yang terintegrasi dengan Bea Cukai juga mempercepat proses keluar-masuk barang, sehingga industri dapat memperoleh bahan baku lebih cepat dan efisien. Hasilnya, perusahaan kini menikmati waktu tunggu yang lebih singkat, biaya logistik yang lebih terkendali, serta fleksibilitas lebih besar dalam mengatur arus barang impor. Layanan ini memberikan dampak nyata terhadap stabilitas operasional dan penghematan biaya jangka panjang.
Keunggulan utama PLB TBS terletak pada fleksibilitas penyimpanan dan mekanisme distribusinya. Melalui fasilitas ini, perusahaan tidak wajib langsung mengeluarkan seluruh barang impor mereka dari gudang. Pengeluaran dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan produksi dan kondisi pasar. Sistem ini memberikan keuntungan besar bagi perusahaan dalam mengatur cash flow, karena bea masuk dan pajak impor hanya akan dikenakan pada saat barang benar-benar dikeluarkan dari PLB. Selain itu, efisiensi juga tercermin dalam penghematan biaya demurrage di pelabuhan. Barang yang sebelumnya tertahan dan menumpuk kini dapat dipindahkan ke gudang PLB dalam waktu singkat. Dengan dukungan sistem manajemen pergudangan digital yang terhubung langsung ke otoritas kepabeanan, seluruh proses menjadi lebih akurat, terdokumentasi, dan mudah diaudit.
Sebagai pengelola fasilitas penyimpanan bahan kimia cair, TBS menjadikan keamanan operasional sebagai prioritas tertinggi. Seluruh proses pengelolaan dan penanganan barang dilakukan sesuai dengan standar keselamatan internasional. Fasilitas dilengkapi dengan sistem pengawasan 24 jam, sensor deteksi kebocoran, serta prosedur darurat yang diperbarui secara berkala. Setiap staf operasional juga mendapatkan pelatihan rutin mengenai safety handling, kepabeanan, dan prosedur keamanan lingkungan. Hal ini memastikan bahwa seluruh aktivitas di area PLB berjalan aman, terkendali, dan mematuhi ketentuan yang berlaku.
Selain keamanan, kepatuhan terhadap regulasi juga menjadi nilai utama TBS. Sebagai mitra resmi Bea Cukai, TBS mengimplementasikan sistem administrasi yang transparan, terdigitalisasi, dan selaras dengan kebijakan pemerintah terkait. Dengan pendekatan ini, pelanggan tidak hanya mendapatkan efisiensi biaya, tetapi juga jaminan legalitas dan akuntabilitas penuh dalam setiap transaksi logistik.
Sebagai bagian dari Linc, TBS menjadi pilar penting dalam jaringan logistik terintegrasi yang mencakup empat unit bisnis utama: Linc Terminal (Tank Storage), Linc Logistics (Warehouse & Distribution Center), Linc Express (Transportation), dan Linc Impex (Freight Forwarding).
Melalui sinergi ini, TBS tidak hanya berfungsi sebagai PLB, tetapi juga menjadi penghubung strategis antara pelaku industri dengan seluruh rantai logistik yang mereka butuhkan. Pendekatan ini sejalan dengan visi Linc untuk terus berkembang sebagai penyedia layanan logistik end-to-end yang modern, berkelanjutan, dan responsif terhadap kebutuhan pelanggan.
Peran TBS dalam mendukung industri nasional juga selaras dengan misi pemerintah menjadikan Indonesia sebagai pusat logistik regional di Asia Tenggara. Dengan mengoptimalkan peran PLB, efisiensi arus barang dan transparansi logistik dapat semakin ditingkatkan. TBS percaya bahwa penguatan fasilitas logistik seperti ini adalah langkah strategis untuk menarik investasi, memperluas jaringan industri, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
Sebagai anggota Perkumpulan Pusat Logistik Berikat Indonesia (PPLBI), TBS turut berkontribusi dalam pengembangan ekosistem PLB yang sehat, profesional, dan berdaya saing global. Melalui kolaborasi dan pertukaran pengetahuan antaranggota, TBS berkomitmen untuk terus meningkatkan standar pelayanan dan inovasi di bidang logistik. Keberadaan PT Taruna Bina Sarana bukan sekadar bagian dari infrastruktur logistik nasional, tetapi juga simbol dari komitmen industri dalam menghadirkan solusi logistik yang efisien, aman, dan terintegrasi.
Kami percaya bahwa keberhasilan logistik tidak hanya ditentukan oleh kecepatan, tetapi juga oleh kemampuan untuk beradaptasi, berinovasi, dan bekerja sama. Melalui semangat Integrated Logistics for Your World, TBS berkomitmen untuk menjadi mitra logistik terpercaya bagi industri Indonesia, hari ini dan di masa depan.
